Tiongkok saat ini sedang melakukan uji coba jet tempur barunya, J-20 untuk menyaingi F-22 Raptor milik AS.
Namun tampaknya tonggak militer saingan Amerika ini telah jauh terlempar dari bayang-bayang, dengan dibukanya selubung sebuah pesawat mata-mata tak berawak AS yang mampu mengudara selama berhari-hari.
Global Observer, pesawat ini mampu mensurvei suatu wilayah yang lebih besar dari Afganistan dalam waktu singkat. Secara diam-diam pesawat ini telah diuji coba di padang pasir California Selatan, (5/1) lalu, menurut Los Angeles Times, seperti dilansir Daily Mail.
Pesawat 30 juta Dollar itu memiliki lebar sayap yang panjangnya hampir sama dengan Boeing 747.
AeroVironment Inc, pembuat pesawat ini mengatakan pesawat ini telah mengelilingi pangkalan Edwards Air Force pada ketinggian sekitar 5.000 kaki selama empat jam dengan menggunakan bahan bakar hidrogen. Sebelumnya telah dilakuan pula uji coba kekuatan-baterai.
Pesawat mata-mata yang ada saat ini hanya mampu mengudara sekitar 30 jam, Namun Observer Global diharapkan mampu terbang hingga satu minggu.
Pesawat ini menawarkan alternatif yang lebih murah dan lebih efektif untuk mempermudah satelit-satelit mata-mata melakukan pengintaian dari luar angkasa.
Dua jenis pesawat robotik lainnya akan diuji pula di pangkalan Edwards dalam beberapa minggu mendatang.
Salah satunya adalah peswat bersayap kelelawar, X-47b, yang sedang dibuat oleh Northrop Grumman Corp ini, diharapkan mampu diluncurkan dari kapal induk dan membawa bom yang dipandu oleh laser.
Pesawat satunya lagi adalah Phantom Ray, yang kini sedang dibuat oleh Boeing. Pesawat ini diharapkan mampu menyelinap ke wilayah musuh untuk melumpuhkan instalasi-instalasi radar.
Namun, pesawat ini tidak memiliki kontrak produksi.
Akan tetapi apabila dibeli oleh Pentagon, mereka dapat memicu industri aerospace di California Selatan.
